Wabup Soppeng Paparkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting: Komitmen Kuat Hadapi Tantangan Gizi Anak

Soppeng, Sulsel40 Dilihat

jurnalsatu.com SOPPENG— Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, tampil langsung memimpin presentasi strategi percepatan penurunan stunting Kabupaten Soppeng dalam ajang Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut berlangsung secara daring melalui Zoom meeting dari ruang rapat pimpinan Kantor Bupati Soppeng, Rabu (28/5/2025).

Presentasi ini merupakan tindak lanjut atas Surat Gubernur Sulsel Nomor 005/6024/Bappelitbangda tertanggal 20 Mei 2024, sebagai bagian dari komitmen daerah dalam mendukung upaya nasional menurunkan angka stunting secara signifikan dan berkelanjutan.

Dalam pemaparannya, Wakil Bupati Selle KS Dalle menyampaikan data terkini mengenai jumlah penduduk dan keluarga berisiko stunting di Kabupaten Soppeng. Ia mengungkapkan bahwa meskipun terdapat peningkatan angka stunting sebesar 2%, hal ini bukan menjadi alasan untuk mundur, melainkan menjadi pemicu semangat untuk terus berinovasi dan bekerja lebih giat dalam menangani persoalan gizi di lapangan.

“Data yang valid dan selalu terbarui menjadi kunci dalam menyusun strategi yang tepat sasaran. Kita tidak boleh takut pada angka, tetapi harus menjadikannya pijakan untuk bergerak lebih cepat,” tegasnya.

Dalam forum tersebut, Wakil Bupati memaparkan delapan aksi konvergensi yang telah dan terus dijalankan di Kabupaten Soppeng sebagai langkah sistematis dan terintegrasi dalam menekan angka stunting:

1. Analisis Situasi Stunting – Menggali secara mendalam penyebab dan dampak stunting untuk menentukan intervensi yang tepat sasaran.

2. Rencana Kegiatan Terintegrasi – Menyatukan layanan kesehatan, gizi, sanitasi dan program lainnya demi meningkatkan cakupan intervensi.

3. Rembuk Stunting – Forum musyawarah yang memperkuat komitmen lintas sektor hingga tingkat desa.

4. Regulasi Pendukung – Penerbitan peraturan daerah sebagai dasar hukum pelibatan desa dalam program penurunan stunting.

5. Pembinaan Kader dan Pemerintah Desa – Peningkatan kapasitas SDM lokal dalam implementasi kegiatan.

6. Sistem Manajemen Data – Penguatan sistem digital untuk pengelolaan data stunting yang akurat dan berkelanjutan.

7. Pengukuran dan Publikasi Data – Pelaporan perkembangan balita secara rutin dan transparan.

8. Review Kinerja – Evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas program yang telah dijalankan.

Lebih lanjut, Ir. Selle KS Dalle memberikan apresiasi kepada jajaran pemerintahan sebelumnya atas pembangunan infrastruktur jalan yang telah membuka akses menuju wilayah-wilayah terpencil. Menurutnya, hal ini menjadi jembatan emas untuk menjangkau masyarakat yang sebelumnya sulit diintervensi, terutama dalam hal edukasi gizi dan layanan kesehatan dasar.

“Stunting adalah persoalan lintas sektor. Maka dari itu, kami mengedepankan kerja kolaboratif dengan OPD, perangkat desa, dan tenaga kesehatan untuk menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Pemkab Soppeng juga telah melakukan pemetaan wilayah dengan potensi stunting tinggi serta mengintensifkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi bagi tumbuh kembang anak. Upaya ini dilakukan secara paralel dengan pelaksanaan program intervensi berbasis data yang berkelanjutan.

Melalui paparan ini, Pemerintah Kabupaten Soppeng menunjukkan komitmen kuat dan strategi nyata dalam mempercepat penurunan stunting di daerahnya. Ir. Selle menegaskan bahwa keberhasilan menurunkan angka stunting tidak hanya akan mencerminkan capaian kinerja pemerintah, tetapi juga menjadi warisan penting untuk generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas.

Dengan pendekatan yang holistik, berlandaskan data, dan melibatkan semua pihak, Kabupaten Soppeng terus bergerak maju sebagai daerah yang serius dalam melawan stunting dan membangun sumber daya manusia yang unggul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *