jurnalsatu.com SOPPENG – Kisah pilu datang dari Masnia (30), seorang wanita yang tinggal sebatang kara di rumahnya yang nyaris roboh di Kelurahan Batu-Batu, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Sejak suaminya meninggal beberapa tahun lalu, Masnia menjalani hidup dengan bekerja serabutan, namun tetap kesulitan memperbaiki kondisi rumahnya yang sangat memprihatinkan.

Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi Masnia kini dalam kondisi mengenaskan. Tiang rumahnya sudah patah dan hanya ditopang oleh bambu agar tidak roboh ke tanah. Atap rumah pun berlubang di berbagai sisi, membuatnya kebasahan setiap kali hujan turun. Dalam kondisi serba sulit, Masnia hanya bisa pasrah menjalani hari-harinya.
Lurah Batu-Batu, Andi Wawo, menyatakan bahwa pihaknya telah memahami kondisi Masnia dan menyebut bahwa beberapa bantuan pemerintah seperti beras sejahtera (Rastra), BPJS, serta Program Keluarga Harapan (PKH) sudah dialokasikan kepada keluarga almarhum suami Masnia. Namun, bantuan tersebut belum cukup untuk memperbaiki kondisi rumahnya yang hampir roboh.
“Kami sudah melaporkan kondisi Masnia ke pihak terkait, bahkan saya sudah menginstruksikan tim untuk turun langsung melihat kondisi warganya. Kami berharap ada bantuan tambahan untuk memperbaiki rumah ini agar lebih layak huni,” ujar Andi Wawo.
Kondisi rumah Masnia yang mengenaskan ini mengundang keprihatinan banyak pihak. Warga sekitar berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan para dermawan agar Masnia bisa mendapatkan tempat tinggal yang lebih aman dan layak.(myu)